KARYA TULIS ILMIAH
“
PENGARUH TAYANGAN TV TERHADAP SISWA “
Disusun untuk Melengkapi Tugas Bahasa
Indonesia Sebagai Syarat Mengikuti Ujian Nasional
Disusun
Oleh :
Agung
Hari Prasetyo
I X
– I / 02
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Wonoayu Sidoarjo
Tahun Ajaran 2012/2013
Puji Syukur saya ucapkan kepada
Tuhan yang Maha Esa karna telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya sehingga saya
dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul Pengaruh Tayangan TV Terhadap
Siswa dengan tepat waktu.
Karya tulis ini saya susun karena
banyaknya siswa yang sangat terpengaruh oleh berbagai macam tayangan televisi
saat ini.
Karya tulis ini berisi tentang
pengertian tayangsn televisi,dampak bagi siswa,dampak negatif,dampak
positif,ciri-ciri tayangan yang layak ditonton,ciri-ciri tayangan yang tidak
layak ditonton.
Saya sebagai penulis karya tulis
ini mengucapkan terima kasih kepada Bu Winarti Rahayu .Spd
dan kepada pustakawan bu Juariyah yang telah membimbing,memberi motivasi dan
semangat.
Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh
dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang konstruktif sangat
diharapkan dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga karya yang kecil
ini memberi manfaat yang besar bagi kita semua, Amin.
Sidoarjo,26 Februari 2013
Agung
Hari prasetyo
Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Bahasa Indonesia
saya menulis karya ilmiah yang berjudul “PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP
SISWA”. Dalam hal ini, terdapat halaman pengesahan untuk mencantumkan
tanda tangan dan nama terang dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Disusun
sebagai syarat mengikuti ujian sekolah.
Karya tulis ilmia ini disahkan :
Disetujui Oleh
Disetujui Oleh
Winarti Rahayu, S.Pd
NIP. 19640412 198512 2 003
NIP. 19640412 198512 2 003
*
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................................
i
HALAMAN
PENGESAHAN.........................................................................................i
i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................i
i i
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang...........................................................................................1
1.2
Tujuan Penulisan......................................................................................3
1.3
Perumusan Masalah................................................................................4
Bab II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Tayangan TV....................................................................................5
2.2
Peran TV Bagi Siswa............................................................................................5
2.3
Perkembangan TV Bagi
Siswa.......................................................................6
2.4
Dampak Negatif Tayangan TV..........................................................................7
2.5
Dampak Positif Tayangan TV.........................................................................10
2.6
Manfaat Tayangan TV........................................................................................13
2.7 Ciri-ciri Tayangan TV yang Tidak Layak di
Tonton................................14
2.8
Ciri-ciri Tayangan TV yang Layak Ditonton..............................................15
2.9 Tayangan TV yang Tidak Layak Ditonton................................................15
2.10
Tayangan TV yang Layak Ditonton............................................................17
2.11 Penyebab Siswa Gemar Menonton TV......................................................17
2.12 Cara Menanggulangi Siswa yang Gemar
Menonton TV.....................18
2.13 Manfaat Hari Tanpa TV
Terhadap Perkembangan Anak.........19
2.14 Peran Orang Tua Dalam Mengawasi
Anak.............................................20
BAB III PENUTUB
3.1 Kesimpulan........................................................................23
3.2 Saran....................................................................................24
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1.1 LATAR BELAKANG
Media
televisi merupakan salah satu media yang memiliki keunggulan tersendiri yang
sedang marak digunakan oleh masyarakat.
Sering dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia akan informasi
semakin besar.
Perkembangan
zaman menuntut adanya perubahan dan mobilitas yang tinggi, perkembangan zaman
tak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang.
Pada
zaman sekarang, televisi merupakan media massa elektronik yang mampu
menyebarkan informasi secara cepat dan mampu mencapai pemirsa dalam jumlah
banyak dari waktu bersamaan. Televisi dengan berbaga tayangan yang ditampilkan
telah mampu menarik minat, dan membius pemirsa untuk menyaksikan berbagai
tayangan-tayangan yang ditampilkan mulai dari infotaiment,entertaiment, iklan,
hingga sinetron dan film yang sesungguhnya tidak layak ditampilkan.
Televisi
juga menarik dan mempunyai tingkat efektifitas dan efesiensi besar dalam
mempengaruhi pikiran,perasaan, emosi, dan akhirnya perilaku serta karakter
seseorang sehari-hari ikut terpengaruh.
Kehadiran
televisi sesungguhnya memang mampu menayangkan tayangan-tayangan yang begitu
menarik karena telah ditambahi dengan aksesoris-aksesoris, sehingga tanpa
didasari mereka sangat mengagumi beberapa acara-acara yang ditayangkan di
televisi dan mampu mengubah mereka sedikit demi sedikit. Tayangan-tayangan di
televisi juga dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Dan begitu
pula dengan adanya dampak positif yang dapat diambil, televisi juga mempunyai
dampak negatif dalam kehidupan sehari-hari
1.2
1.2 TUJUAN PENGAMATAN
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui
tentang pengertian tayangan tayangan TV
2. Untuk mengetahui peran TV bagi siswa
3. Untuk mengetahui
perkembanagan TV bagi siswa
4. Untuk mengetahui
dampak negatif tayangan TV
5. Untuk mengetahui
dampak positif tayangan TV
6. Untuk mengetahui
manfaat tayangan Tv
7. Untuk mengetahui
ciri-ciri tayangan TV yang tidak layak ditonton
8. Untuk mengetahui
ciri-ciri tayangan TV yang layak di tonton
9. Untuk mengetahui
tayangan TV yang tidak layak ditonton
10.
Untuk mengetahui
tayangan TV yang layak ditonton
11.
Untuk mengetahui
penyebab siswa gemar menonton TV
12.
Untuk mengetahui
cara mengurangi siswa yang gemar menonton TV
13.
Untuk mengetahui
14.
Untuk mengetahui peran orang tua
1.3
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Masalah
dalam karya tulis ini berhubungan dengan pengaruh tayangan TV terhadap siswa.
Masalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian tayangan tayangan TV
2. Apa peran TV bagi siswa
3. Bagaima
perkembanagan TV bagi siswa
4. Apa dampak
negatif tayangan TV
5. Apa dampak
positif tayangan TV
6. Apa manfaat
tayangan Tv
7. bagaimana
ciri-ciri tayangan TV yang tidak layak ditonton
8. bagaimana ciri-ciri tayangan TV yang layak di tonton
9. Contoh tayangan
TV yang tidak layak ditonton
10.
Contoh tayangan
TV yang layak ditonton
11.
Apa penyebab
siswa gemar menonton TV
12.
bagaimana cara
mengurangi siswa yang gemar menonton TV
13.
Apa peran orang
tua
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TAYANGAN
TELEVISI
Televisi
adalah sebuah media massa dalam pengertianya yang sangat dasar, yakn permisif
dan massif. Permisif dalam pengertianya ia berada dalam ambang batas normal,
yang selalu memiliki dalih masyarakat ( yang notabene heterogen) sebagai tameng
moralnya. Masif dalam artimemproduk dunia citraannya secara serentak dan tanpa
tanpa alternatif. Oleh karena itu, dampak “televisi pusat jakarta”, sangat
terasa pada uniformanitas selera, budaya masyarakat, setidaknya lewat bahasa
dan lifestyle modernitas.
2.2 PERAN TELEVISI BAGI SISWA
Televisi
sekarang telah menjelma sebagai sahabat yang aktif mengunjungi para pelajar
dari usia anak-anak,remaja, dan dewasa. Bahkan, dilingkungan keluarga yang para
orang tuanya sibuk bekerja diluar rumah. Televisi telah berfungsi ganda yaitu
sebagai penyaji hiburansekaligus sebagai pengganti peran orang tua dalam
mendampingi keseharian anak.
2.3 PERKEMBANGAN TELEVISI
BAGI SISWA
Perkembangan
televisi bagi siswa yang diuraikan dibawah ini
mengenai perkembangan yang terjadi di Jerman Barat.
Mungkn ada pertanyaan : Mengapa
perkembangan di negeri orang yang diceritakan dan bukan perkembangan di negeri
sendiri ?
Jawabnya : Mengenai
perkembangan siaran TV di negeri sendiri, soalnya telah kita maklumi semua.
Juga telah kita maklumi bahwa siaran TV di Indonesia
di mulai pada tahun 1962, dan sampai sekarang telah ada beberapa stasiun TV di
daerah, ditambah dengan sejumlah stasiun produksi keliling. Telah kita maklumi pula bahwa siaran-siaran tertentu
dari stasiun pusat di Jakarta disiarkan
secara sentral dari Jakarta melalui semua stasiun di daerah. Kita mengetahui bahwa siaran televisi di
Indonesia dimaksudkan sebagai
media penerangan dan penyuluhan dalam segala hal. Yang juga kita ketahui dan kita tonton setiap hari
adalah bahwa siaran TV di Indonesia
juga menyajikan siaran bagi anak-anak maupun siaran oleh anak-anak.
Uraian
perkembangan TV, terutama juga bagi anak-anak, disini diambil perkembangan di
Jerman karena Jerman dalam hal ini adalah negara yang telah maju dalam bidang
teknologi, termasuk bidang dan
siaran televisinya.
Media baru
yang berupa televisi itu bagi anak-anak secara prinsip harus ditolak karena
media itu justru membanjiri penonton yang
masih muda belia itu dengan rangsangan. Selain itu, khususnya manusia muda yang paling muda itu memerlukan pribadinya sendiri dan bukan media
audiovisual.
Sekarang
juga para ahli TV yang lain berpikir bagaimana keperluan hiburan dan informasi
bagi anak-anak dapat dipenuhi secara benar dan memuaskan.
2.4 DAMPAK NEGATIF TAYANGAN
TELEVISI
a. Menghambat anak dalam mengekspresikan pikiran melalui
tulisan
b. Meningkatkan agresifitas, jika anak kecil belum mampu
membedakan dunia yang dilihat di TV dengan kenyataan yang sebenarnya. Dan belum
dapat mengenal dan mengetahui apakah itu akting, efek, ataupun tipuan kamera.
c. Melukai
dan merusak peradaban kita, karena saat ini banyak tayangan televisi yang sudah
kehilangan fungsinya, yang seharusnyamemberi hburan malah menjadi pusat
komersial yang nomer satu. Kemasan acara-acara menjadi persoalan selera bagi
beberapa produser atau pihak stasiun televisi, karena yang penting adalah
rating acara tetap tinggi.
d. Menita banyak waktu berharga kita, karena menurut survey
kurang dari 25% orang tua percaya bahwa anak-anak mereka lebih banyak menonton
tayangan televisi memanjakan pemirsa yang membuat kita lupa beraktifitas
e. Mempengarui cara berinteraksi dengan keluarga, kini jarang
anggota keluarga berkumpul, karena mereka lebih memilih duduk didepan televisi.
Hal ini membuat komunikasi antar keluarga menjadi renggang.
f. Berperilakukonsumtif karena rayuan iklan-iklan adalah salah
satu bentuk promosi untuk menawarkan produk kepada masyarakat,iklan-iklan
tersebut memberi janji yang sangat menarik bagi sebagian anak, dan anak akan
selalu berusaha memiliki produk iklan tersebut
g. Mengurangi kreatifitas, dan
bersosialisasi, menjadi individualis dan sendiri karena kemampuan
berfikir dan kreatifitasnya tidak terasa dengan baik.
h. Menjadi pelarian dari setiap kejenuhan yang dialami.
i.
Menngkatkan kemungkinan
obesitas ( kegemukan ) karena kurangnya nerkreativitas gerak, dan olah raga.
j.
Matang
secara seksual lebih cepat, karena banyak tayangan televisi adegan seks yang
sering ditampilkan, di tambah rasa ingin tahu
pada anak dan keinginan
untuk mencoba adegan di televisi semakin menjerumuskan.
k. Bertambahnya kosa kata, adapun bahasa dan umpatan yang tidak
disensor dan ditirukan oleh anak. Ironisnya, bahasa dalam film dan sinetron
malah menjadi trend anak-anak zaman sekarang.
l.
Fisik dan mental menjadi
terganggu, karena terlalu banyak menonton TV akan mengganggu otot matapada
anak. Dan juga mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu.
m. Pergeseran nilai tontonan menjadi tuntutan. Sebagian Besar
produkpertelevisian yang banyak menyedot pemirsa adalah sinetron yang secara
umum banyak mengandung pelanggaran terhadap syariat,moral agama, dan norma
n. Melumpuhkan kemampuan berfikir kritis, dan terutama sekali
kecerdasan spesial pada otak sebelah kanan. Bahaya yang paling besar adalah
mengalihkan perhatian orang dari membaca.
o. Benih kekerasan di tampilkan dengan sangat relistis.
Tayangan semacam inilah yang berpotensi untuk membuat anak meniru aksi-aksi
kekerasan yang dilihatnya di TV
2.5 DAMPAK POSITIF TAYANGAN TELEVISI
Selama ini sering kita baca banyak artikel yang memaparkan
dampak negatif TV terhadap anak. Karena begitu gencarnya uraian tentang dampak negatif TV, tidak
jarang memunculkan perasaan antipati terhadap
TV. TV dianggap sebagai kotak setan yang menjerumuskan anak kepada perilaku negatif. Bahkan pernah
ada di suatu wilayah negara
India para ibu beramai-ramai membuang
televisi karena melihat perilaku
anak-anak yang semakin kecanduan terhadap TV.
TV tidak selalu berdampak negatif
bagi anak. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh jika anak mengkonsumsi si
kotak ajaib ini dengan benar. Beberapa contoh dampak positif TV :
a.
Membantu memahami dunia sekitar
Banyak acara
televisi yang dapat membantu kita dalam memenuhi rasa keinginan anak. Acara
yang terkait dengan lingkungan sekitar flora dan fauna sangat membantu
mengetahui perilaku hewan dan tumbuhan. Anak akan banyak mengetahui jenis hewan
atau tumbuhan yang bisa jadi tidak pernah ditemui di lingkungan sekitar anak
tinggal.
b.
Membantu proses belajar baca tulis
Dengan bekal huruf
yang baru dikenalnya dari tayangan televisi membuat anak tertarik untuk lebih
mengenal huruf lainnya.
c.
Memperluas wawasan
TV juga bisa
disebut sebagai “ Jendela Dunia” . Melalui TV anak dapat mempelajari berbagai
budaya dari berbagai belahan dunia lain. TV membuat dunia seolah tidak bulat
alias datar untuk mengetahui keadaan, budaya, lingkungan dan berbagai aktifitas
lain cukup dengan menekan tombol remot TV. Peran orang tua diperlukan untuk
memberi penjelasan terkait budaya yang tidak sesuai dengan norma sosial dan
norma agama di Indonesia.
d.
Memperkaya pengalaman hidup
Melihatkan
acara TV yang mendidik, seperti orang
pinggiran. Ini sangat baik untuk melatih anak memiliki rasa empati dan
simpati terhadap orang-orang yang kurang beruntung.
Tayangan televisi
memungkingkan anak untuk mengalami berbagai hal tanpa harus merasakannya
sendiri. Mereka bahkan dapat
merasakan penderitaan orang lain di layar televisi. Di samping itu anak juga
dapat merasakan kesenangan yang ada pada layar TV. Lihat saja, saat seorang
anak-anak melihat lagu yang disenangi, mereka akan ikut menyanyi bahkan menari
sebagaimana yang dilakukan oleh penyanyi aslinya di TV.
e.
Menunjang pelajaran sekolah dan pengetahuan umum
Bagi anda yang
mempunyai putra -putri yang masih duduk di bangku SMP atau SMA, coba sesekali
diajak untuk menjenguk stasiun TVRI. Pada jam-jam tertentu terutama siang
hari stasiun tersebut menayangkan materi pelajaran di sekolah, khususnya
menjelang Ujian. Jika disimak acara tersebut sangat membantu siswa dalam menghadapi
Ujian Nasional, karena materi yang disampaikan sesuai dengan Standar Kompetensi
Lulusan UN. Sayang pada jam tersebut tampaknya acara tersebut kalah pamor
dengan acara gosip atau sinetron korea. Jika pandai memilih sebenarnya terdapat
beberapa acara televisi dapat berfungsi sebagai penunjang dan pengayaan bagi
pengetahuan yang ada di kelas. Trans7 nampaknya salah satu stasiun yang konsen
terdapat kebutuhan tersebut. Tengok saja acara Laptop Si Unyil, Jejak
Petualang, Si Bolang, Jejak Si Gundul, Brownies, dan lain-lain.
f.
Memberikan rasa sebagai bagian dari dunia
Coba anda lihat
para pecinta bola saat menonton tim kesayangannya bertanding saat piala dunia.
Seolah pertandingan tersebut tidak terjadi di negara lain. Mereka tampak
bersemangat memberi dukungan tidak peduli bahwa yang mereka dukung itu tidak
tahu asal usul negara mereka. Dengan TV para penggila bola di berbagai negara
merasa menjadi satu dunia yaitu dunia bola.
Demikian juga
anak-anak, akan merasakan dirinya bagian dari dunia saat menonoton TV. Jika
seorang anak dari Amerika bercerita tentang Mickey Mouse maka anak-anak
Indonesia-pun akan merasa nyambung. Ya, melalui televisi anak dapat merasakan
ketersambungan dengan negara bagian lain dari lingkungan sekitar dimana mereka
tinggal. Kesinambungan di sini bukan dalam bentuk fisik tetapi mental .
2.6 MANFAAT TAYANGAN TELEVISI
Larangan
terhadap tayangan acara televisi yang dinilai dapat berdampak buruk bagi
fisik maupun mental, para pemirsa harus dilakukan sejak dini. Beberapa waktu
yang lalu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kemudian melarang penayangan acara
dengan peran banci karena dinilai dapat berdampak buruk ( bersifat melecehkan )
bagi mental orang lain. Harapan kita tentu KPI konsekuen dan secara jantan (
tidak kebanci-bancian ) menerapkannya demi kenyamanan seluruh lapisan
masyarakat. Sebenarnya masih terdapat beberapa jenis tayangan televisi yang
patut dipertanyakan segi manfaatnya dan layak untuk dilarang sebelum
menimbulkan dampak yang lebih buruk . Misalnya tayangan sinetron, info
selebritis, dan kuis sms, yang semakin semarak dan seakan-akan tidak terkendali
.
Seperti
sinetron, ceritanya kebanyakan tidak berbobot dan dikemas asal jadi demi
mengejar target produksi. Misalnya cerita tentang kisah cinta remaja dalam
lingkungan dan dengan seragam sekolah yang rebutan pacar, perlakuan yang
semena-mena terhadap pembantu rumah tangga atau saudara tiri , kekisruan rumah
tangga karena selingkuh, kelancangan anak terhadap orang tua, sampai dengan
para suami yang DKI ( Dibawah Kendali Istri ), jelas akan menimbulkan dampak
buruk terhadap kultur masyarakat, khususnya pemirsa yang menyaksikan.
Hal ini di khawatirkan dapat membuat pemirsa terutama
para remaja menjadi manusia-manusia pemimp atau penghayal dalam dunia fantasi.
Demikian juga dengan pengelola acara televisi, harus selektif menerima sinetron
dari produser yang seakan menghalalkan segala cara untuk tujuan bisnis.
Manfaat yang diperoleh dari menonton televisi adalah
seseorang dapat memperoleh informasi aktual dimanapun secara cepat dan jelas.
Selain itu, televisi juga mempermudahsuatu perusahaan atau badan usaha untuk mempromosikan
produk-produknya. Televisi juga dapat memberikan hiburan, pendidikan, dan
memberikan banyak pengetahuan baru yang sebelumnya kita tahu manjadi tahu.
2.7 CIRI-CIRI TAYANGAN TV YANG TIDAK LAYAK DITONTON
a. Bercerita
tentang seseorang yang penuh penderitaan lahir dan batin,
b. Semakin
tokohnya menderita penuh tangisan semakin bagus,
c. Tokoh yang antagonis yang berakting terlalu sadis,
berlebihan, dan tidak wajar selayaknya penjahat normal,
d. Biasanya bahagia diakhir cerita ( happy ending )
e. Tokoh utama dipilih ganteng dan cantik saja,
f. Tidak sesuai dengan realita kehidupan kita
sehari-hari,
g. Kurang isi pesan atau makna positif yang terkandung
dibalik cerita.
2.8
CIRI-CIRI TAYANGAN TV YANG LAYAK
DITONTON
a. Menyungguhkan tampilan yang mampu menyebarkan informasi
dan minat pemirsanya, dan mampu membimbing pemirsanya untuk selalu menyaksikan.
b. Memperoleh informasi-informasi aktual yang terjadi
secara cepat.
c. Memberikan pengetahuan terhadap pemirsanya melalui
tayangan yang ditampilkan.
2.9 TAYANGAN
TELEVISI YANG TIDAK LAYAK DITONTON
Anak
dimungkinkan menonton televisi dengan berbagai acara termasuk film
adegan-adegan yang tidak layak ditonton. Mereka juga masih sulit memilah-milah
perilaku yang baik sesuai dengan nilai dan norma agama dan kepribadian bangsa.
Adegan kekerasan / sadisme, kejahatan, konsumtif termasuk perilaku seksual di
layar kaca televisi diduga kuat berpengaruh terhadappembentukan perilaku
masyarakat.
Kondisi seperti ini sangatlah wajar, karena kini
anak-anak bisa menyaksikan acara televisi setiap saat. Tindakan kekerasan dan
perilaku negatif lainnya yang kini cenderung menngkat pada anak atau remaja
langsung menuding televisi sebagai biang keroknya. Tidak sedikit para orang tua
yang mencaci-maki / protes terhadap tayangan televisiyang dirasakan kurang pas.
Sementara itu para orang tua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Disini
diperlukan keseimbangan antara keluarga ( orang tua ) dan pihak stasiun
televisi.
Oleh karena itu benteng yang paling kuat adalah
bagaimana menciptakan keluarga yang harmons. Komunikasi orang tua dan anak
dituntut lancar dan berkualitas. Nilai norma dan ajaran agama dijadikan
landasan hidup dalam keluarga. Dan kondisi seperti inilah yang akan menjadi
benteng yang kokoh bagi anak dalam menyaring gencarnya tayangan –tayangan yang
tidak layak untuk disaksikan.
Begitupun para pengelola stasiun televisi hendaknya
mempunyai tanggung jawab terhadap acara-acara yang ditayangkan mereka hendaknya
tidak sekedar mencari untung.
2.10 TAYANGAN
TELEVISI YANG LAYAK DITONTON
a. Tidak menebar benih kekerasan
b. Tidak melemahkan perkembangan kongntif anak
c. Tidak globalisasi pornoaksi dan merebaknya fata
morgana kebebasan
d. Tidak mengajarkan pola hidup instan, malas, dan
bergantung pada nasib
2.11 PENYEBAB
SISWA GEMAR MENONTON TELEVISI
Setiap orang pasti menghabiskanbeberapa jam bahkan
hampir seharian duduk dan menikmati setiap tayangan dari kotak ajaib tersebut.
Benda itu menyungguhkan berbagai acara yang beragam dan menarik tanpa kompromi.
Kapan pun kita ingin menikmatinya kita hanya menekan sebuah tombol ditambah lagi
dengan hadirnya beberapa stasiun televisi nasional, seolah tidak ada bosan,
kita merelakan setiap hari waktu kita bersama. Kita dapat mengetahui karakter
masyarakat bangsa kita sendiri dengan ditunjukkan oleh “kegemaran” masyarakat
akan program tayangan di televisi.
Secara
explicit, kita tidak dapat menyenagi tayangan yang berbau kekerasan, seks, dan
dunia gaib. Tentu tidak bijak menyalahkan masyarakat jika menyenangi tayangan
yang berselera rendah itu tanggung jawab moral mengambil peran besar membentuk
dperuntuhkan untuk anak-anak. Tentu saja pihak pengelola televisi karakter
masyarakat.
Tayangan dari berbagai sinetron dengan menampilkan
imajinasi kekuatan gaib seperti peri, jin, dan makhluk halus yang membantu
tokoh utama untuk “mengalahkan” lawannya, yang biasanya diperuntuhkan untuk
anak-anak karena tiada hari yang terlewat tanpa menonton televisi.
2.12 CARA
MENANGGULANGI SISWA YANG GEMAR MENONTON TELEVISI
Orang tua adalah sosok yang sangat penting dalam
perkembangan anal. Orang tua adalah guru terpenting bagi anak-anak. Mereka
harus mampu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Hal sekecil apapun harus
diantisipasi oleh orang tua mengenai dampak positif dan negatif yang dapat
diterima anak. Begitu juga dengan adanya televisi yang bukan hanya dampak
positif, tapi juga dampak negatif dari televisi bukan dengan cara membuang dan
menjauhkan anak dari televisi. Hanya saja perlu pengontrolan dari orang tua
sebagai paling dekat dengan anak.
2.13 Manfaat Hari Tanpa TV
terhadap Perkembangan Anak
Manfaat hari tanpa televisi, yaitu dalam keadaan mati,
siswa akan memiliki kesempatan untuk berpikir, membaca, berkreasi melakukan
sesuatu dan untuk menjalin hubungan yang menyenangkan dalam keluarga dan
masyarakat. Mengurangi waktu menonton televisi membuat anak mempunyai lebih
banyak waktu untuk bermain di luar, berjalan-jalan atau melakukan olahraga yang
anak senangi. Pada saat bermain anak berkesempatan mengungkapkan perasaan dan
keingintahuannya sehingga mereka lebih berani dan tangguh.
Untuk menjauhkan
anak dari kebiasaan menonton televisi yaitu pergi keperpustakan atau ke toko
buku terdekat, biasakan anak membaca buku. Bila sempat, sisakan waktu setiap
hari. Kalau tidak, beberapa kali setiap minggu untuk membacakan cerita kepada
anak. Selain itu, juga bisa untuk
bercocok tanam, televisi menjauhkan kita dari alam. Padahal banyak hal yang
bisa diajarkan oleh alam, dan yang tidak bisa didapatkan dari menonton
televisi. Dengan mengajak anak bercocok tanam, kita bisa mengajarkan kepada
anak banyak hal. Mulai membuat taman sendiri, atau bahkan satu pot saja. Dengan
demikian, anak bisa belajar makna tumbuhdan bertanggung jawab. Ibaratnya, jika
setiap kali anak menyiram bunganya di pagi hari, ia akan ingat bahwa tanaman
seperti kita semua, mulai dari benih, tumbuh, berkembang dan kelak layu dan
mati dan selalu perlu air dan matahari.
Dengan menerapkan pola asuh
bermain yang disertai pengawasan orang tua, kegiatan ini akan mendidik anak
memiliki kecerdasan fisik, emosional, dan rasa sosial.
2.14 PERAN ORANG TUA DALAM
MENGAWASI ANAK
Selain berhati-hati dengan kategori acara
yang ditonton si kecil, ada baiknya orang tua juga paham terhadap dampak
negatif tayangan televisi, terhadap kualitas pola pikir anak. Adapun dampak
tersebut adalah berkaitan dengan berkembangan otak, di samping dampak berikut
ini :
a.
Membentuk pola pikir sederhana.
b.
Mengurangi semangat belajar.
c. Mengurangi
konsentrasi.
d. Meningkatkan kemungkinan
obesitas atau kegemukan.
e. Mengurangi
kreativitas.
f. Mematangkan
siswa dalam hal seksual.
Adapun dampak
yang berupa pengaruh pada perkembangan otak anak usia 0-3 tahun, yaitu dapat
menimbulkan gangguan perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal
maupun pemahaman. Di samping itu, menghambat kemampuan anak dalam
mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresivitas dan kekerasan
dalam usia 5-10 tahun, serta tidak mampu membedakan antara realitas dan
khayalan. Seperti yang dinyatakan oleh Effendy bahwa bahasa merupakan lambang
verbal yang terdiri atas kata-kata yang paling banyak dipergunakan dalam
komunikasi, karena bahasa mampu menyatakan pikiran dan perasaan seseorang
kepada orang lain mengenai hal yang kongkret maupun yang abstrak .
Ada
orang tua yang sampai memarahi anak, menjewer telinga anak karena anak yang
tidak mau belajar sehingga, anak mau belajar bukan karena kemauannya sendiri,
melainkan karena paksaan dari orang tua. Sebenarnya, cara ini tidak baik bagi
psikis anak. Anak akan merasa tertekan dan lama-kelamaan anak akan berontak.
Sebaiknya orang tua tidak melakukan hal itu. Orang tua bisa menasehatinya
terlebih dahulu, dan memberikan gambaran terhadap dampak negatif jika,
keseringan menonton televisi dan jarang belajar.
Dengan demikian, yang seharusnya mengurangi
menonton televisi yaitu, semua dan setiap orang, tidak terkecuali anak-anak,
karena akibat buruk yang diberikan oleh televisi tidak terbatas oleh usia,
tingkat pendidikan, status sosial, keturunan dan suku bangsa. Semua lapisan
masyarakat dapat terpengaruh dampak buruk dari televisi, orang tua, anak-anak,
si kaya maupun si miskin, si pintar dan si bodoh, mereka dari latar
belakang apa saja, tetap terkena dampak yang sama. Sebaiknya instansi
pemerintah, instansi pendidikan, instansi agama, keluarga dan individu semua
bersama-sama mendukung program “Hari Tanpa TV”, untuk membangun bangsa yang
lebih baik.
Kata kunci agar anak memperoleh
manfaat dengan mengkonsumsi acara TV adalah adanya pendampingan orang tua. Perlu adanya kemauan dan kemampuan orang tua
dalam mendampingi anak saat mengkonsumsi TV. Sering orang tua melihat TV sebagai
pengasuh anak. Saat orang tua sibuk, maka ketika melihat anak asik di depan TV orang tua merasa nyaman, yangpenting tidak ribut. Tentu
saja akibatnya hilang kontrol terhadap tayangan yang dilihatnya.
Orang tua harus tahu acara-acara
yang bermanfaat bagi anak. Di sini
orang tua juga dituntut untuk mau belajar karena pada saat mendampingi anak, anak pasti akan banyak
pertanyaan yang tentunya tidak semua
bisa dijawab.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Dengan banyaknya tayangan televisi mengakibatkan
dampak bagi para siswa, tidak hanya dampak positif tapi juga dampak negatif.
Saya dapat menyimpulkan bahwa dijaman yang era modern ini banyak para siswa
yang belum waktunya menonton film atau sinetron (sinetron dewasa) dan juga para
siswa yang dapat menambah wawasan yang lebih luas dan tidak terlalu menonton.
Dampak positif yang dapat kita ketahui yaitu
perkembangan informasi dari belahan dunia manapun secara cepat dan akurat, namun sayangnya secara itu ditelan
mentah-mentah baik benar maupun ataupun hanya sekedar isu-isu belaka.
Dampak negatif ini sangat berpengaruh buruk bagi
kehidupan, mental, serta pikiran para pelajar. Dan akibatnya banyak siswa yang malas belajar dan yang ada dalam hayalan
mereka seperti yang ada pada acara itu.
Untuk itulah muncul sebuah pemikiran untuk
mengevaluasi pengaruh media televisi terhadap pola pikir dan perilaku siswa,
yang diharapkan akan timbul suatu bentuk nyata untuk meminimalisir adanya
pengaruh buruk media televisi terhadap perkembangan
siswa dan penulis menuangkan dalam tulisanya yang berjudul “Pengaruh Tayangan
Televisi Bagi Siswa”.
3.2 SARAN
a. Bagi
orang tua :
Saran saya agar orang tua
dapat meningkatkan perhatian anak-anaknya yang sedang dalam masa pertumbuhan
dan perkembangan. Terutama mereka yang sedang mempunyai anak usia tiga sampai
lima tahun, harus lebih perhatian dan mewaspadai tayangan yang akan ditonton
oleh anak-anak.
b. Bagi
pemerintah :
Saran
kami terhadap pemerintah supaya pemerintah dapat bertindak tegas terhadap
perkembangan dunia film Indonesia. Terutama apabila film tersebut akan di
tayangkan , pemerintah harus dapat melakukan seleksi yang ketat terhadap film
tersebut, serta menentukan jam tayang khusus bagi film anak-anak.
c. Bagi
produser film :
Saran kami
terhadap produser film agar dapat membuat atau menciptakan film dengan banyak
mengandung unsure positifnya. Seperti : mengandung nilai moral, keagamaan, dan
nilai lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
v Hakim, Drs Thursan. Pengaruh TV bagi anak, Jakarta.
Puspa Swara.2005
v
Artikel
Keluarga. 2006. Dampak Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Anak
v Sumarmo A.
2011.Pengaruh Televisi Terhadap Perkembangan Anak.[Internet]. [dikutip 6
November 2011]. Dapat diunduh dari:
http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/pengaruh-televisi-terhadap-perkembangan-anak
v F. Farida. Tipe Gaul Menonton Televisi. Jogjakarta.
Indi books. Ar-Ruzz Madia. 2004
v Majalah genie, Edisi Januari 2005
v Majalah Mentari, 2004, 11 – 17 April, anak malas belajar akibat televisi