Jumat, 15 Maret 2013

KTI Pengaruh Tayangan TV Terhadap Siswa



KARYA TULIS ILMIAH
“ PENGARUH TAYANGAN TV TERHADAP SISWA “
Disusun untuk Melengkapi Tugas Bahasa Indonesia Sebagai Syarat Mengikuti Ujian Nasional
1_kid.jpg













Disusun Oleh :
Agung Hari Prasetyo
I X – I / 02

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wonoayu Sidoarjo
Tahun Ajaran 2012/2013
KATA  PENGANTAR


Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karna telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul Pengaruh Tayangan TV Terhadap Siswa dengan tepat waktu.
Karya tulis ini saya susun karena banyaknya siswa yang sangat terpengaruh oleh berbagai macam tayangan televisi saat ini.
Karya tulis ini berisi tentang pengertian tayangsn televisi,dampak bagi siswa,dampak negatif,dampak positif,ciri-ciri tayangan yang layak ditonton,ciri-ciri tayangan yang tidak layak ditonton.
Saya sebagai penulis karya tulis ini mengucapkan terima kasih kepada                       Bu Winarti Rahayu .Spd dan kepada pustakawan bu Juariyah yang telah membimbing,memberi motivasi dan semangat.
Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari para pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga karya yang kecil ini memberi manfaat yang besar bagi kita semua, Amin.


Sidoarjo,26 Februari 2013


                                                                                  Agung Hari prasetyo    
i           

Halaman Pengesahan



Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Bahasa Indonesia saya menulis karya ilmiah yang berjudul “PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SISWA. Dalam hal ini, terdapat halaman pengesahan untuk mencantumkan tanda tangan dan nama terang dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Disusun sebagai syarat mengikuti ujian sekolah.

Karya tulis ilmia ini disahkan :

Disetujui Oleh


Winarti Rahayu, S.Pd
NIP. 19640412 198512 2 003


*





i i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................i i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................i i i
BAB  I  PENDAHULUAN
1.1           Latar Belakang...........................................................................................1
1.2           Tujuan Penulisan......................................................................................3
1.3           Perumusan Masalah................................................................................4
Bab II PEMBAHASAN
 2.1   Pengertian Tayangan TV....................................................................................5
 2.2   Peran TV Bagi Siswa............................................................................................5
 2.3   Perkembangan  TV  Bagi Siswa.......................................................................6
 2.4   Dampak Negatif Tayangan TV..........................................................................7
 2.5   Dampak Positif Tayangan TV.........................................................................10
 2.6   Manfaat Tayangan TV........................................................................................13
 2.7   Ciri-ciri Tayangan TV yang Tidak Layak di Tonton................................14
 2.8   Ciri-ciri Tayangan TV yang Layak Ditonton..............................................15
 2.9   Tayangan TV yang Tidak Layak Ditonton................................................15
 2.10 Tayangan TV yang Layak Ditonton............................................................17
 2.11 Penyebab Siswa Gemar Menonton TV......................................................17
 2.12 Cara Menanggulangi Siswa yang Gemar Menonton TV.....................18
 2.13 Manfaat Hari Tanpa TV Terhadap Perkembangan Anak.........19
 2.14 Peran Orang Tua Dalam Mengawasi Anak.............................................20
BAB  III PENUTUB
            3.1 Kesimpulan........................................................................23
            3.2 Saran....................................................................................24
i i iDAFTAR PUSTAKA.....................................................................................25


BAB I
PENDAHULUAN

1.1          1.1 LATAR BELAKANG
Media televisi merupakan salah satu media yang memiliki keunggulan tersendiri yang sedang marak digunakan oleh masyarakat.  Sering dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia akan informasi semakin besar.
Perkembangan zaman menuntut adanya perubahan dan mobilitas yang tinggi, perkembangan zaman tak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang.
1Pada zaman sekarang, televisi merupakan media massa elektronik yang mampu menyebarkan informasi secara cepat dan mampu mencapai pemirsa dalam jumlah banyak dari waktu bersamaan. Televisi dengan berbaga tayangan yang ditampilkan telah mampu menarik minat, dan membius pemirsa untuk menyaksikan berbagai tayangan-tayangan yang ditampilkan mulai dari infotaiment,entertaiment, iklan, hingga sinetron dan film yang sesungguhnya tidak layak ditampilkan.
Televisi juga menarik dan mempunyai tingkat efektifitas dan efesiensi besar dalam mempengaruhi pikiran,perasaan, emosi, dan akhirnya perilaku serta karakter seseorang sehari-hari ikut terpengaruh.
Kehadiran televisi sesungguhnya memang mampu menayangkan tayangan-tayangan yang begitu menarik karena telah ditambahi dengan aksesoris-aksesoris, sehingga tanpa didasari mereka sangat mengagumi beberapa acara-acara yang ditayangkan di televisi dan mampu mengubah mereka sedikit demi sedikit. Tayangan-tayangan di televisi juga dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Dan begitu pula dengan adanya dampak positif yang dapat diambil, televisi juga mempunyai dampak negatif dalam kehidupan sehari-hari












2

1.2          1.2 TUJUAN PENGAMATAN
    Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui tentang pengertian tayangan tayangan TV
2.     Untuk mengetahui peran TV bagi siswa
3.     Untuk mengetahui perkembanagan TV bagi siswa
4.     Untuk mengetahui dampak negatif  tayangan TV
5.     Untuk mengetahui dampak positif tayangan TV
6.     Untuk mengetahui manfaat tayangan Tv
7.     Untuk mengetahui ciri-ciri tayangan TV yang tidak layak ditonton
8.     Untuk mengetahui ciri-ciri tayangan TV yang layak di tonton
9.     Untuk mengetahui tayangan TV yang tidak layak ditonton
10.                        Untuk mengetahui tayangan TV yang layak ditonton
11.                        Untuk mengetahui penyebab siswa gemar menonton TV
12.                        Untuk mengetahui cara mengurangi siswa yang gemar menonton TV
13.                        Untuk mengetahui
14.                        3Untuk mengetahui peran orang tua

1.3         1.3 PERUMUSAN MASALAH
Masalah dalam karya tulis ini berhubungan dengan pengaruh tayangan TV terhadap siswa. Masalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1.     Apa pengertian tayangan tayangan TV
2.     Apa peran TV bagi siswa
3.     Bagaima perkembanagan TV bagi siswa
4.     Apa dampak negatif  tayangan TV
5.     Apa dampak positif tayangan TV
6.     Apa manfaat tayangan Tv
7.     bagaimana ciri-ciri tayangan TV yang tidak layak ditonton
8.     bagaimana  ciri-ciri tayangan TV yang layak di tonton
9.     Contoh tayangan TV yang tidak layak ditonton
10.                        Contoh tayangan TV yang layak ditonton
11.                        Apa penyebab siswa gemar menonton TV
12.                        bagaimana cara mengurangi siswa yang gemar menonton TV
13.                        Apa peran orang tua


4


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TAYANGAN TELEVISI

Televisi adalah sebuah media massa dalam pengertianya yang sangat dasar, yakn permisif dan massif. Permisif dalam pengertianya ia berada dalam ambang batas normal, yang selalu memiliki dalih masyarakat ( yang notabene heterogen) sebagai tameng moralnya. Masif dalam artimemproduk dunia citraannya secara serentak dan tanpa tanpa alternatif. Oleh karena itu, dampak “televisi pusat jakarta”, sangat terasa pada uniformanitas selera, budaya masyarakat, setidaknya lewat bahasa dan lifestyle modernitas.

2.2  PERAN TELEVISI BAGI SISWA
5Televisi sekarang telah menjelma sebagai sahabat yang aktif mengunjungi para pelajar dari usia anak-anak,remaja, dan dewasa. Bahkan, dilingkungan keluarga yang para orang tuanya sibuk bekerja diluar rumah. Televisi telah berfungsi ganda yaitu sebagai penyaji hiburansekaligus sebagai pengganti peran orang tua dalam mendampingi keseharian anak.

2.3 PERKEMBANGAN TELEVISI BAGI SISWA

Perkembangan televisi bagi siswa yang diuraikan dibawah ini
mengenai perkembangan yang terjadi di Jerman Barat.
Mungkn ada pertanyaan : Mengapa perkembangan di negeri orang yang diceritakan dan bukan perkembangan di negeri sendiri ?
Jawabnya  : Mengenai perkembangan siaran TV di negeri sendiri, soalnya telah kita maklumi semua. Juga telah kita maklumi bahwa siaran TV di      Indonesia di mulai pada tahun 1962, dan sampai sekarang telah ada beberapa stasiun TV di daerah, ditambah dengan sejumlah stasiun produksi keliling. Telah         kita maklumi pula bahwa siaran-siaran tertentu dari stasiun pusat di    Jakarta disiarkan secara sentral dari Jakarta melalui semua stasiun di             daerah. Kita mengetahui bahwa siaran televisi di Indonesia dimaksudkan         sebagai media penerangan dan penyuluhan dalam segala hal. Yang juga    kita ketahui dan kita tonton setiap hari adalah bahwa siaran TV di      Indonesia juga menyajikan siaran bagi anak-anak maupun siaran oleh anak-anak.
6Uraian perkembangan TV, terutama juga bagi anak-anak, disini diambil perkembangan di Jerman karena Jerman dalam hal ini adalah negara yang telah maju dalam bidang teknologi, termasuk        bidang dan siaran televisinya.
            Media baru yang berupa televisi itu bagi anak-anak secara prinsip harus ditolak karena media itu justru membanjiri penonton       yang masih muda belia itu dengan rangsangan. Selain itu,     khususnya manusia muda yang paling muda itu memerlukan        pribadinya sendiri dan bukan media audiovisual.
            Sekarang juga para ahli TV yang lain berpikir bagaimana keperluan hiburan dan informasi bagi anak-anak dapat dipenuhi secara benar dan memuaskan.

2.4 DAMPAK NEGATIF TAYANGAN TELEVISI

a.      Menghambat anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan
b.     Meningkatkan agresifitas, jika anak kecil belum mampu membedakan dunia yang dilihat di TV dengan kenyataan yang sebenarnya. Dan belum dapat mengenal dan mengetahui apakah itu akting, efek, ataupun tipuan kamera.
c.      7Melukai dan merusak peradaban kita, karena saat ini banyak tayangan televisi yang sudah kehilangan fungsinya, yang seharusnyamemberi hburan malah menjadi pusat komersial yang nomer satu. Kemasan acara-acara menjadi persoalan selera bagi beberapa produser atau pihak stasiun televisi, karena yang penting adalah rating acara tetap tinggi.
d.     Menita banyak waktu berharga kita, karena menurut survey kurang dari 25% orang tua percaya bahwa anak-anak mereka lebih banyak menonton tayangan televisi memanjakan pemirsa yang membuat kita lupa beraktifitas
e.      Mempengarui cara berinteraksi dengan keluarga, kini jarang anggota keluarga berkumpul, karena mereka lebih memilih duduk didepan televisi. Hal ini membuat komunikasi antar keluarga menjadi renggang.
f.       Berperilakukonsumtif karena rayuan iklan-iklan adalah salah satu bentuk promosi untuk menawarkan produk kepada masyarakat,iklan-iklan tersebut memberi janji yang sangat menarik bagi sebagian anak, dan anak akan selalu berusaha memiliki produk iklan tersebut
g.      Mengurangi kreatifitas, dan  bersosialisasi, menjadi individualis dan sendiri karena kemampuan berfikir dan kreatifitasnya tidak terasa dengan baik.
h.     Menjadi pelarian dari setiap kejenuhan yang dialami.
i.        Menngkatkan kemungkinan obesitas ( kegemukan ) karena kurangnya nerkreativitas gerak, dan olah raga.
j.        8Matang secara seksual lebih cepat, karena banyak tayangan televisi adegan seks yang sering ditampilkan, di tambah rasa ingin tahu
pada anak dan keinginan untuk mencoba adegan di televisi semakin menjerumuskan.
k.     Bertambahnya kosa kata, adapun bahasa dan umpatan yang tidak disensor dan ditirukan oleh anak. Ironisnya, bahasa dalam film dan sinetron malah menjadi trend anak-anak zaman sekarang.
l.        Fisik dan mental menjadi terganggu, karena terlalu banyak menonton TV akan mengganggu otot matapada anak. Dan juga mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu.
m.  Pergeseran nilai tontonan menjadi tuntutan. Sebagian Besar produkpertelevisian yang banyak menyedot pemirsa adalah sinetron yang secara umum banyak mengandung pelanggaran terhadap syariat,moral agama, dan norma
n.     Melumpuhkan kemampuan berfikir kritis, dan terutama sekali kecerdasan spesial pada otak sebelah kanan. Bahaya yang paling besar adalah mengalihkan perhatian orang dari membaca.
o.     Benih kekerasan di tampilkan dengan sangat relistis. Tayangan semacam inilah yang berpotensi untuk membuat anak meniru aksi-aksi kekerasan yang dilihatnya di TV



9

2.5   DAMPAK POSITIF TAYANGAN TELEVISI

Selama ini sering kita baca banyak artikel yang memaparkan dampak negatif TV terhadap anak. Karena begitu gencarnya uraian             tentang dampak negatif TV, tidak jarang memunculkan perasaan antipati     terhadap TV. TV dianggap sebagai kotak setan yang menjerumuskan   anak kepada perilaku negatif. Bahkan pernah ada di suatu wilayah             negara India para ibu beramai-ramai          membuang televisi karena melihat   perilaku anak-anak yang semakin kecanduan terhadap TV.
            TV tidak selalu berdampak negatif bagi anak. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh jika anak mengkonsumsi si kotak ajaib ini dengan benar. Beberapa contoh dampak positif TV :
a.     Membantu memahami dunia sekitar
Banyak acara televisi yang dapat membantu kita dalam memenuhi rasa keinginan anak. Acara yang terkait dengan lingkungan sekitar flora dan fauna sangat membantu mengetahui perilaku hewan dan tumbuhan. Anak akan banyak mengetahui jenis hewan atau tumbuhan yang bisa jadi tidak pernah ditemui di lingkungan sekitar anak tinggal.
b.     Membantu proses belajar baca tulis
10Dengan bekal huruf yang baru dikenalnya dari tayangan televisi membuat anak tertarik untuk lebih mengenal huruf lainnya.
c.      Memperluas wawasan
TV juga bisa disebut sebagai “ Jendela Dunia” . Melalui TV anak dapat mempelajari berbagai budaya dari berbagai belahan dunia lain. TV membuat dunia seolah tidak bulat alias datar untuk mengetahui keadaan, budaya, lingkungan dan berbagai aktifitas lain cukup dengan menekan tombol remot TV. Peran orang tua diperlukan untuk memberi penjelasan terkait budaya yang tidak sesuai dengan norma sosial dan norma agama di Indonesia.
d.     Memperkaya pengalaman hidup
Melihatkan acara TV yang mendidik, seperti orang pinggiran. Ini sangat baik untuk melatih anak memiliki rasa empati dan simpati terhadap orang-orang yang kurang beruntung.
Tayangan televisi memungkingkan anak untuk mengalami berbagai hal tanpa harus merasakannya sendiri. Mereka bahkan      dapat merasakan penderitaan orang lain di layar televisi. Di samping itu anak juga dapat merasakan kesenangan yang ada pada layar TV. Lihat saja, saat seorang anak-anak melihat lagu yang disenangi, mereka akan ikut menyanyi bahkan menari sebagaimana yang dilakukan oleh penyanyi aslinya di TV.

e.     Menunjang pelajaran sekolah dan pengetahuan umum
1111Bagi anda yang mempunyai putra -putri yang masih duduk di bangku SMP atau SMA, coba sesekali diajak untuk menjenguk stasiun TVRI. Pada jam-jam tertentu terutama siang hari stasiun tersebut menayangkan materi pelajaran di sekolah, khususnya menjelang Ujian. Jika disimak acara tersebut sangat membantu siswa dalam menghadapi Ujian Nasional, karena materi yang disampaikan sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan UN. Sayang pada jam tersebut tampaknya acara tersebut kalah pamor dengan acara gosip atau sinetron korea. Jika pandai memilih sebenarnya terdapat beberapa acara televisi dapat berfungsi sebagai penunjang dan pengayaan bagi pengetahuan yang ada di kelas. Trans7 nampaknya salah satu stasiun yang konsen terdapat kebutuhan tersebut. Tengok saja acara Laptop Si Unyil, Jejak Petualang, Si Bolang, Jejak Si Gundul, Brownies, dan lain-lain.
f.       Memberikan rasa sebagai bagian dari dunia
Coba anda lihat para pecinta bola saat menonton tim kesayangannya bertanding saat piala dunia. Seolah pertandingan tersebut tidak terjadi di negara lain. Mereka tampak bersemangat memberi dukungan tidak peduli bahwa yang mereka dukung itu tidak tahu asal usul negara mereka. Dengan TV para penggila bola di berbagai negara merasa menjadi satu dunia yaitu dunia bola.
12Demikian juga anak-anak, akan merasakan dirinya bagian dari dunia saat menonoton TV. Jika seorang anak dari Amerika bercerita tentang Mickey Mouse maka anak-anak Indonesia-pun akan merasa nyambung. Ya, melalui televisi anak dapat merasakan ketersambungan dengan negara bagian lain dari lingkungan sekitar dimana mereka tinggal. Kesinambungan di sini bukan dalam bentuk fisik tetapi mental .

2.6 MANFAAT TAYANGAN TELEVISI

Larangan  terhadap tayangan acara televisi yang dinilai dapat berdampak buruk bagi fisik maupun mental, para pemirsa harus dilakukan sejak dini. Beberapa waktu yang lalu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kemudian melarang penayangan acara dengan peran banci karena dinilai dapat berdampak buruk ( bersifat melecehkan ) bagi mental orang lain. Harapan kita tentu KPI konsekuen dan secara jantan ( tidak kebanci-bancian ) menerapkannya demi kenyamanan seluruh lapisan masyarakat. Sebenarnya masih terdapat beberapa jenis tayangan televisi yang patut dipertanyakan segi manfaatnya dan layak untuk dilarang sebelum menimbulkan dampak yang lebih buruk . Misalnya tayangan sinetron, info selebritis, dan kuis sms, yang semakin semarak dan seakan-akan tidak terkendali .
1313Seperti sinetron, ceritanya kebanyakan tidak berbobot dan dikemas asal jadi demi mengejar target produksi. Misalnya cerita tentang kisah cinta remaja dalam lingkungan dan dengan seragam sekolah yang rebutan pacar, perlakuan yang semena-mena terhadap pembantu rumah tangga atau saudara tiri , kekisruan rumah tangga karena selingkuh, kelancangan anak terhadap orang tua, sampai dengan para suami yang DKI ( Dibawah Kendali Istri ), jelas akan menimbulkan dampak buruk terhadap kultur masyarakat, khususnya pemirsa yang menyaksikan.
Hal ini di khawatirkan dapat membuat pemirsa terutama para remaja menjadi manusia-manusia pemimp atau penghayal dalam dunia fantasi. Demikian juga dengan pengelola acara televisi, harus selektif menerima sinetron dari produser yang seakan menghalalkan segala cara untuk tujuan bisnis.
Manfaat yang diperoleh dari menonton televisi adalah seseorang dapat memperoleh informasi aktual dimanapun secara cepat dan jelas. Selain itu, televisi juga mempermudahsuatu perusahaan atau badan usaha untuk mempromosikan produk-produknya. Televisi juga dapat memberikan hiburan, pendidikan, dan memberikan banyak pengetahuan baru yang sebelumnya kita tahu manjadi tahu.


2.7 CIRI-CIRI TAYANGAN TV YANG TIDAK LAYAK DITONTON

a.       Bercerita tentang seseorang yang penuh penderitaan lahir dan batin,
b.     14Semakin tokohnya menderita penuh tangisan semakin bagus,
c.      Tokoh yang antagonis yang berakting terlalu sadis, berlebihan, dan tidak wajar selayaknya penjahat normal,
d.     Biasanya bahagia diakhir cerita ( happy ending )
e.      Tokoh utama dipilih ganteng dan cantik saja,
f.       Tidak sesuai dengan realita kehidupan kita sehari-hari,
g.      Kurang isi pesan atau makna positif yang terkandung dibalik cerita.

2.8 CIRI-CIRI  TAYANGAN TV YANG LAYAK DITONTON

a.      Menyungguhkan tampilan yang mampu menyebarkan informasi dan minat pemirsanya, dan mampu membimbing pemirsanya untuk selalu menyaksikan.
b.     Memperoleh informasi-informasi aktual yang terjadi secara cepat.
c.      Memberikan pengetahuan terhadap pemirsanya melalui tayangan yang ditampilkan.

2.9 TAYANGAN TELEVISI YANG TIDAK LAYAK DITONTON

15Anak dimungkinkan menonton televisi dengan berbagai acara termasuk film adegan-adegan yang tidak layak ditonton. Mereka juga masih sulit memilah-milah perilaku yang baik sesuai dengan nilai dan norma agama dan kepribadian bangsa. Adegan kekerasan / sadisme, kejahatan, konsumtif termasuk perilaku seksual di layar kaca televisi diduga kuat berpengaruh terhadappembentukan perilaku masyarakat.
Kondisi seperti ini sangatlah wajar, karena kini anak-anak bisa menyaksikan acara televisi setiap saat. Tindakan kekerasan dan perilaku negatif lainnya yang kini cenderung menngkat pada anak atau remaja langsung menuding televisi sebagai biang keroknya. Tidak sedikit para orang tua yang mencaci-maki / protes terhadap tayangan televisiyang dirasakan kurang pas. Sementara itu para orang tua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Disini diperlukan keseimbangan antara keluarga ( orang tua ) dan pihak stasiun televisi.
Oleh karena itu benteng yang paling kuat adalah bagaimana menciptakan keluarga yang harmons. Komunikasi orang tua dan anak dituntut lancar dan berkualitas. Nilai norma dan ajaran agama dijadikan landasan hidup dalam keluarga. Dan kondisi seperti inilah yang akan menjadi benteng yang kokoh bagi anak dalam menyaring gencarnya tayangan –tayangan yang tidak layak untuk disaksikan.
Begitupun para pengelola stasiun televisi hendaknya mempunyai tanggung jawab terhadap acara-acara yang ditayangkan mereka hendaknya tidak sekedar mencari untung.
16
2.10 TAYANGAN TELEVISI YANG LAYAK DITONTON
a.      Tidak menebar benih kekerasan
b.     Tidak melemahkan perkembangan kongntif anak
c.      Tidak globalisasi pornoaksi dan merebaknya fata morgana kebebasan
d.     Tidak mengajarkan pola hidup instan, malas, dan bergantung pada nasib

2.11 PENYEBAB SISWA GEMAR MENONTON TELEVISI
Setiap orang pasti menghabiskanbeberapa jam bahkan hampir seharian duduk dan menikmati setiap tayangan dari kotak ajaib tersebut. Benda itu menyungguhkan berbagai acara yang beragam dan menarik tanpa kompromi. Kapan pun kita ingin menikmatinya kita hanya menekan sebuah tombol ditambah lagi dengan hadirnya beberapa stasiun televisi nasional, seolah tidak ada bosan, kita merelakan setiap hari waktu kita bersama. Kita dapat mengetahui karakter masyarakat bangsa kita sendiri dengan ditunjukkan oleh “kegemaran” masyarakat akan program tayangan di televisi.

1720Secara explicit, kita tidak dapat menyenagi tayangan yang berbau kekerasan, seks, dan dunia gaib. Tentu tidak bijak menyalahkan masyarakat jika menyenangi tayangan yang berselera rendah itu tanggung jawab moral mengambil peran besar membentuk dperuntuhkan untuk anak-anak. Tentu saja pihak pengelola televisi karakter masyarakat.
Tayangan dari berbagai sinetron dengan menampilkan imajinasi kekuatan gaib seperti peri, jin, dan makhluk halus yang membantu tokoh utama untuk “mengalahkan” lawannya, yang biasanya diperuntuhkan untuk anak-anak karena tiada hari yang terlewat tanpa menonton televisi.

2.12 CARA MENANGGULANGI SISWA YANG GEMAR MENONTON TELEVISI
Orang tua adalah sosok yang sangat penting dalam perkembangan anal. Orang tua adalah guru terpenting bagi anak-anak. Mereka harus mampu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Hal sekecil apapun harus diantisipasi oleh orang tua mengenai dampak positif dan negatif yang dapat diterima anak. Begitu juga dengan adanya televisi yang bukan hanya dampak positif, tapi juga dampak negatif dari televisi bukan dengan cara membuang dan menjauhkan anak dari televisi. Hanya saja perlu pengontrolan dari orang tua sebagai paling dekat dengan anak.


18
2.13 Manfaat Hari Tanpa TV terhadap Perkembangan Anak

Manfaat hari tanpa televisi, yaitu dalam keadaan mati, siswa akan memiliki kesempatan untuk berpikir, membaca, berkreasi melakukan sesuatu dan untuk menjalin hubungan yang menyenangkan dalam keluarga dan masyarakat. Mengurangi waktu menonton televisi membuat anak mempunyai lebih banyak waktu untuk bermain di luar, berjalan-jalan atau melakukan olahraga yang anak senangi. Pada saat bermain anak berkesempatan mengungkapkan perasaan dan keingintahuannya sehingga mereka lebih berani dan tangguh.
19Untuk menjauhkan anak dari kebiasaan menonton televisi yaitu pergi keperpustakan atau ke toko buku terdekat, biasakan anak membaca buku. Bila sempat, sisakan waktu setiap hari. Kalau tidak, beberapa kali setiap minggu untuk membacakan cerita kepada anak. Selain itu, juga bisa untuk bercocok tanam, televisi menjauhkan kita dari alam. Padahal banyak hal yang bisa diajarkan oleh alam, dan yang tidak bisa didapatkan dari menonton televisi. Dengan mengajak anak bercocok tanam, kita bisa mengajarkan kepada anak banyak hal. Mulai membuat taman sendiri, atau bahkan satu pot saja. Dengan demikian, anak bisa belajar makna tumbuhdan bertanggung jawab. Ibaratnya, jika setiap kali anak menyiram bunganya di pagi hari, ia akan ingat bahwa tanaman seperti kita semua, mulai dari benih, tumbuh, berkembang dan kelak layu dan mati dan selalu perlu air dan matahari.
Dengan menerapkan pola asuh bermain yang disertai pengawasan orang tua, kegiatan ini akan mendidik anak memiliki kecerdasan fisik, emosional, dan rasa sosial.

2.14 PERAN ORANG TUA DALAM MENGAWASI ANAK
Selain berhati-hati dengan kategori acara yang ditonton si kecil, ada baiknya orang tua juga paham terhadap dampak negatif tayangan televisi, terhadap kualitas pola pikir anak. Adapun dampak tersebut adalah berkaitan dengan berkembangan otak, di samping dampak berikut ini :
a.    Membentuk pola pikir sederhana.
b.    Mengurangi semangat belajar.
c.    Mengurangi konsentrasi.
d.   Meningkatkan kemungkinan obesitas atau kegemukan.
e.    Mengurangi kreativitas.
f.     Mematangkan siswa dalam hal seksual.
20Adapun dampak yang berupa pengaruh pada perkembangan otak anak usia 0-3 tahun, yaitu dapat menimbulkan gangguan perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun pemahaman. Di samping itu,  menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresivitas dan kekerasan dalam usia 5-10 tahun, serta tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan. Seperti yang dinyatakan oleh Effendy bahwa bahasa merupakan lambang verbal yang terdiri atas kata-kata yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi, karena bahasa mampu menyatakan pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain mengenai hal yang kongkret maupun yang abstrak .
Ada orang tua yang sampai memarahi anak, menjewer telinga anak karena anak yang tidak mau belajar sehingga, anak mau belajar bukan karena kemauannya sendiri, melainkan karena paksaan dari orang tua. Sebenarnya, cara ini tidak baik bagi psikis anak. Anak akan merasa tertekan dan lama-kelamaan anak akan berontak. Sebaiknya orang tua tidak melakukan hal itu. Orang tua bisa menasehatinya terlebih dahulu, dan memberikan gambaran terhadap dampak negatif jika, keseringan menonton televisi dan jarang belajar.
21Dengan demikian, yang seharusnya mengurangi menonton televisi yaitu, semua dan setiap orang, tidak terkecuali anak-anak, karena akibat buruk yang diberikan oleh televisi tidak terbatas oleh usia, tingkat pendidikan, status sosial, keturunan dan suku bangsa. Semua lapisan masyarakat dapat terpengaruh dampak buruk dari televisi, orang tua, anak-anak, si kaya maupun si miskin, si pintar dan si  bodoh, mereka dari latar belakang apa saja, tetap terkena dampak yang sama. Sebaiknya instansi pemerintah, instansi pendidikan, instansi agama, keluarga dan individu semua bersama-sama mendukung program “Hari Tanpa TV”, untuk membangun bangsa yang lebih baik.
            Kata kunci agar anak memperoleh manfaat dengan mengkonsumsi acara TV adalah adanya pendampingan orang tua.    Perlu adanya kemauan dan kemampuan orang tua dalam mendampingi anak saat mengkonsumsi TV. Sering orang tua melihat     TV      sebagai pengasuh anak. Saat orang tua sibuk, maka ketika melihat anak      asik di depan TV orang tua merasa nyaman,   yangpenting tidak            ribut.             Tentu saja akibatnya hilang kontrol terhadap tayangan yang           dilihatnya.
            Orang tua harus tahu acara-acara yang bermanfaat bagi anak. Di    sini orang tua juga dituntut untuk mau belajar karena pada saat      mendampingi anak, anak pasti akan banyak pertanyaan yang tentunya       tidak semua bisa dijawab.
                       







22


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Dengan banyaknya tayangan televisi mengakibatkan dampak bagi para siswa, tidak hanya dampak positif tapi juga dampak negatif. Saya dapat menyimpulkan bahwa dijaman yang era modern ini banyak para siswa yang belum waktunya menonton film atau sinetron (sinetron dewasa) dan juga para siswa yang dapat menambah wawasan yang lebih luas dan tidak terlalu menonton.
Dampak positif yang dapat kita ketahui yaitu perkembangan informasi dari belahan dunia manapun secara cepat dan akurat,  namun sayangnya secara itu ditelan mentah-mentah baik benar maupun ataupun hanya sekedar isu-isu belaka.
Dampak negatif ini sangat berpengaruh buruk bagi kehidupan, mental, serta pikiran para pelajar. Dan akibatnya banyak siswa  yang malas belajar dan yang ada dalam hayalan mereka seperti yang ada pada acara itu.
Untuk itulah muncul sebuah pemikiran untuk mengevaluasi pengaruh media televisi terhadap pola pikir dan perilaku siswa, yang diharapkan akan timbul suatu bentuk nyata untuk meminimalisir adanya
pengaruh buruk media televisi terhadap perkembangan siswa dan penulis menuangkan dalam tulisanya yang berjudul “Pengaruh Tayangan Televisi Bagi Siswa”.
23

3.2  SARAN
a.      Bagi orang tua :
                              
Saran saya agar orang tua dapat meningkatkan perhatian anak-anaknya yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Terutama mereka yang sedang mempunyai anak usia tiga sampai lima tahun, harus lebih perhatian dan mewaspadai tayangan yang akan ditonton oleh anak-anak.
b.     Bagi pemerintah :
Saran kami terhadap pemerintah supaya pemerintah dapat bertindak tegas terhadap perkembangan dunia film Indonesia. Terutama apabila film tersebut akan di tayangkan , pemerintah harus dapat melakukan seleksi yang ketat terhadap film tersebut, serta menentukan jam tayang khusus bagi film anak-anak.
c.      Bagi produser film :
Saran kami terhadap produser film agar dapat membuat atau menciptakan film dengan banyak mengandung unsure positifnya. Seperti : mengandung nilai moral, keagamaan, dan nilai lainnya.


24


DAFTAR PUSTAKA

v Hakim, Drs Thursan. Pengaruh TV bagi anak, Jakarta. Puspa Swara.2005
v Artikel Keluarga. 2006. Dampak Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Anak
v Sumarmo A. 2011.Pengaruh Televisi Terhadap Perkembangan Anak.[Internet]. [dikutip 6 November 2011]. Dapat diunduh dari: http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/pengaruh-televisi-terhadap-perkembangan-anak
v F. Farida. Tipe Gaul Menonton Televisi. Jogjakarta. Indi books. Ar-Ruzz Madia. 2004
v Majalah genie, Edisi Januari  2005
v Majalah Mentari, 2004, 11 – 17  April, anak malas belajar akibat televisi